SITTI

Sabtu, 26 Februari 2011

Akuntansi Dalam Perpektif Syariah



Tuesday, 13 March 2001

Ditulis Oleh: Sifa Masturi,SE

Pendahuluan

Akuntansi pada awalnya muncul sebagai pertanggungjawaban terhadap publik yang memilki keterkaitan terhadap informasi yang di sampaikan oleh si sipembuat akuntansi tersebut, sehingga pada tahun 1970 akuntansi sebagai ilmu yang pengetahuan yang bebas dari nila(value-free) sudah tidak semunya relepan dan pada saat era globalisasi yang akan membawa masyarakat pada apa yang terjadi akibat perubahan yang global pada seluruh tatanan masyarakat.

Sehinggga boleh dikatakan bahwa informasi di era globalisasi khususnya dalam bidang akuntansi melakukan harmonisasi praktik-praktik akuntansi jika kita lihat lihat dari pengertian di atas dan kita mencoba untuk berpikir ulang tentang akuntansi dalam prespektif tradisional dimana akuntansi sebagai satu serangkaian prosedur rasional yang di gunakan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian yang rasional (makalah: Iwan Triyuwono) jika demikian akuntansi dianggap sebagai tehnologi yang berwujud dan bebas dari nilai masyarakat di tempat akuntansi di terapkan seharusnya dapat dipengaruhi oleh masyarakat jika akuntansi dianggap sebagai ilmu, sehingga akuntansi di bentuk oleh kultur masyarakat dan sistem nilai sosial atau lebih jauh pada kepedulian moral.(lengkapnya di Iwan Triyuwono,2000)

Kecenderungan dan pergeseran masyarakat juga berlangsung dalam dunia ilmiah, sehingga kajian tentang upaya membumikan (mengartikan )Al-Qur'an dalam kehidupan kita sering kita lihat dalam penomena sekarang. Dengan kata lain seluruh kajian syariah dalam bidang kehidupan dan ilmu mulai berlangsung, tidak terkecuali bidang akuntansi karena ilmu di pandang memiliki sifat yang di namis dan selalu berkembang mengikuti tuntutan jaman. Lebih lagi akuntansi syariah ada kaitannya dengan sebuah idiologi dan yang menjadi daya tarik untuk di bahasnya akuntansi syariah adalah Pertama,akuntansi selama ini di kenal sebagai alat komunikasi atau seiring dengan bahasa bisnis kaitannya munculnya lembaga-lembaga keuangan syariah. Kedua, Akuntansi sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana akuntansi di pergunakan dan di kembangkan. Ketigat, akuntansi memilki peran yang sangat strategis, karena apa yang dihasilkannya, bisa menjadi sumber atau dasar legitimasi sebuah keputusan penting dan menentukan.lain. Menurut Sofyan Syafri harahap (1997) pendorong munculnya akuntansi syariah adalah
a). meningkatnya religiusitas masyarakat.
b). meningkatnya pada tuntunan etika dan tanggungjawab sosial.
c). lambannya penanganan oleh akuntansi konvensional mengenai keadilan , kebenaran dan kejujuran.
d). kebangkitan akan umat islam khususnya para kaum terpelajar untuk berupaya mendekontruksi akan akuntansi kapitalisme barat.
e). perkembangan atau anatomi akan akuntansi itu sendiri.
f). kebutuhan akan akuntansi bisnis syariah seperti :Bank Islam, Asuransi Islam, Pasar Modal, Trading.
g). kebutuhan akan norma perhitungan Zakat dengan menggunakan norma akuntansi yang sudah mapan.
h). kebutuhan akan pencatatan, pertanggungjawaban dan pengawasan harta ummat manusia.

Belajar dari kasus di atas maka akuntansipun harus merubah bentuk atau melakukan introveksi diri kalau akuntansi yang sekarang ( konvensional) tidak ingin di tinggalkan oleh penggunanya sehingga akuntansi harus merubah orientasi dan fungsinya. Fungsi akuntansi yang selama ini adalah" decision makin facilitating fangcion" kearah lain yang bermanfaat . sehingga muncullah fungsi Accauntability yang benar walaupun itu telah ada sejak lahirnya akuntansi. Sehingga akuntansi yang ada (konvensional) harus di sempurnakan dengan menambah media yang yang saat ini banyak ditinggal oleh penguna informasi tersebut

1. Penilaian terhadap efisiensi manajemen dalam bentuk alokasi dan pengunaan dana pada setiap sub bidang kegiatan melalu kontrol yang baik
2. Pengungkapan terhadap keuntungan manajemen dimana yang paling relefan keuntungan harus di perhitungkan dengan pengalokasian terlebih dahulu atas zakat penghasilan
3. Penjelasan mengenai budget atau rencana kerja yang relevan tidak meng mark-up anggaran guna kepentingan individu dan kelompok tertentu saja tetapi di sesuaikan dengan harga dan nilai inflasi pada saat tertentu
4. Akuntansi harus menyajikan informasi yang relefan tidak hannya informasi kuantitatif tetapi juga kualitatif

Asumsi lain dari itu adalah akuntansi syariah kecendrungannya kembali "back to nature" atau back to basik, kemballi keawal sejarahnya akuntansi yaitu untuk pertanggungjawaban sebagai mana di terangkan dalam Al-Qur'an Surat Al Baqoroh ayat 282 dan ayat tersebut menurut Prof. DR Hamka. Menunjukan dalam tafsir Azhar juz 3 dalam bukunya Sofyan Safri Harahap yang berkaitan dengan akuntansi:

"Perhatikanlah tujuan ayat!, yaitu kepada sekalian orang yang beriman kepada Allah supaya utang piutang di tulis, itulah yang diberbuat sesuatu pekerjaan karena Allah,karena perintah Allah dilaksanakan ,sebab itu tidaklah layak karena berbaik hati pada kedua belah pihak lalu berkata tidak perlu di tuliskan karena kita sudah percaya mempercayai padahal umur kedua belah pihak sama-sama di tangan Allah. Si pulan mati dalam berutang, tempat utang menagih pada warisnya yang tinggal.Si waris bisa mengingkari utang itu karena tidak ada surat perjanjian. "

Jelaslah bahwa wajibnya untuk memelihara tulisan dari hasil transaksi muamalah. Karena akuntansi tujuannya pencatatan sebagai pertanggungjawaban atau bukti transaksi atau penentuan pendapatan (income determination). Informasi yang di gunakan dalam proses pengambilam keputusan, dan sebagai alat penyaksian yang akan di pergunakan di kemudian hari dan pendapat lain tentang makna Al-Qur'an Surat Al Baqoroh ayat 282 yang harus kita ambil pelajarannya yaitu:
1. Islam menekankan pertanggungjawaban suatu transaksi secara benar.
2. Setiap transaksi harus di dukung dengan bukti.
3. Pentingnya Internal Control
4. Tujuan adanya pencatatan akuntansi tersebut adalah agar tercipta suatu keadailan terhadap pihak-pihak tertentu.
5. Dengan diwajibkanya setiap muslim untuk membayar zakat berarti di butuhkan akuntansi agar perhitungan zakat tepat dan benar.
6. Islam sangat menekankan agar amal yang kita lakukan selalu baik dan profesional termasuk dalam hal akuntansi.

Melihat semacam itu usaha untuk mencari bentuk akuntansi syariah yang berwajah baru dengan prinsip Subtence Over Form, Reability, Objektivity time lines merupakan sebuah upaya yang akan terwujud menjadikan akuntansi lebih humanis dan syarat dengan nilai sehingga Akuntansi Syariah merupakan salah satu upaya mendekontruksi akuntansi moderen kedalam bentuk yang humanis dan syarat nilai. Akuntansi syariah dalam masyarakat yang sedang berubah tidak hanya sarat nilai dan humanis lebih menekan kan pada aspek keadilan dan kebenaran yang terkait dengan pertanggungjawaban (Muhammad Khar) lain lagi dengan Muhammad Akram Khan dia menyoroti akuntansi islam itu menghitung laba rugi yang tepat dan mendorong dalam mengikuti Syariat Islam, menilai efisiensi manajemen melaporkan dengan baik.

Sementara itu akuntansi syariah tidak hannya pada dataran normatif (filosofis) yang yang berguna untuk memberikan arah bagaimana akuntansi syariah bisa di kontruksi bukan berarti bahwa akuntansi syariah di peroleh dengan pendekatan deduktif ( deduktif approach), pendekatan induktif ( inductive approach), pendekatan etika (etikal approach ), pendekatanm sosiologis (sociological approach), pendekatan ekonomi (econimic approach). Tetapi batasan akuntansi syariah tersebut yang tegas (borderless). Bahkan akuntansi syariah menggunakan Religi (kitab suci) salah satu sumber untuk mengkontruksi bangunannya secara otomatis akuntansi syariah di bentuk oleh lingkungan nya tetapi juga mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi lingkungannya, bahkan menurut Iwan Triyuwono mengatakan lebih jelas bahwa akuntansi merupakan "anak" budaya setempat bila kita perhatikan budaya yang berkembang dalam masyarakat Islam dan masyarakat barat terdapat perbedaan yang sangat besar, didalam masyarakat Islam terdapat sistem nilai yang melandasi setiap aktivitas masyarakat baik untuk kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat, itu semua tidak ditemukan dalam masyarakat barat.

Perbedaan dalam budaya dan sistem nilai ini menghasilkan bentuk masyarakat, praktik, serta pola hubungan yang beda pula, sehingga Sofyan Safri Harahap menggambarkan hubungan antara ideologi serta konsep dan sistem yang berkembnag dalam masyarakat sebagai berikut:

Stuktur dan Sumber Konsep Akuntansi
Ideologi -> Sistem Sosial -> System Ekonomi -> Konsep dan Sistem akuntansi

(Sumber: Sofyan Safri Harahap ,Akuntansi Islam,Hal. 153)

Menurut T.E Gambling dan R.A.A. Karim (1996) mengemukakan bahwa menurut teori Colonial Model, masyarakat Islam akan menghasilkan sistem ekonomi islam dan akuntansi Islam sehingga akuntansi dipandang sebagai alat untuk mempertahankan dan mengesahkan susunan sosial, ekonomi dan politik masa kini, (di pandang sebagai ideologi) dan akuntansi dipandang juga sebagai sebagai mitos yang memungkinkan penciptaan aturan simbolis yang didalamnya terdapat muatan untuk berinteraksi dengan masyarakat, sehingga tujuan akuntansi Syariah terbentuk peradaban bisnis yang memeilki wawasan yang humanis, dan bersandarkan akan ideologi refleksinya realitas sosial yang dibangun mengandung nilai tauhid dan ketundukan kepada aturan Allah. SWT.